Jumat, 25 Oktober 2013

Kata-katamu



Beberapa saat lalu, aku memang terlanjur lelah.
Terlalu sering marah dan menjadi kesal.
Kamu memang tidak salah. Bukan petaka untuk jatuh cinta.
Makanya, aku memilih untuk istirahat. Menulis akan mengingatkanku pada, ah sudahlah.

Kita berungkap pada media yang sama, saling tau dan membaca.
Adalah hal gila jika pura-pura tak terluka.
Hingga akhirnya kembali melamuni nyala layar ini. Mendaratkan satu-satu jentik pada kotak hitam berderet kecil. Setelah sekian lama tidak melukai diri dengan mencerna karya syahdumu.

Dan ya, sudah terduga.
Tidak ada yang berubah, kata-katamu masih tetap menyerang. Bahkan lebih dalam.
berduri, tajam.

Apa yang disebut ini? Perang rasa? Kata? atau yang lebih cerdas lagi, “Perang kognitif”?
Dengan diri sendiri.
Aku tak bisa berhenti terluka, ketika menatap silau kata-katamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar