Kamis, 06 Oktober 2011

Semangkuk bakmi panas


Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?” ” Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa nona?” Tanya si pemilik kedai.
“tidak apa-apa
, aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi !, tetapi,? ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah” “Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata “Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”

Ana, terhenyak mendengar hal tsb. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang”. Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kpd org lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup Kita.

Pancake Buat Tuhan.


Brandon bocah berumur 6 tahun. Suatu hari sabtu pagi, dimana biasanya orang tuanya tidak bekerja dan tidur sampai agak siang, Brandon menyiapkan sebuah kejutan. Ia berencana membuat pancake. Ia mengambil sebuah mangkuk besar, sendok, menggeser kursi ke pinggir meja, dan menarik sebuah tupperware berisi tepung yang berat, menumpahkan sebagian isinya ke lantai.

Lalu ia mengambil tepung itu dengan tangannya, sebagian berserakan di meja makan, lalu mengaduknya dengan susu dan gula sehingga bekas adonan berceceran di sekelilingnya. Ditambah lagi dengan beberapa telapak kaki kucingnya yang ingin tahu apa yang sedang terjadi. Brandon tampak tertutup dengan tepung dan kelihatan sangat frustasi. Yang dia inginkan hanya membuat sesuatu untuk menyenangkan mama dan papanya. Tapi kelihatannya yang terjadi malah sangat amat buruk. Dia sekarang tidak tahu harus berbuat apa, apakah memasukkan adonan ke dalam oven atau dibakar di perapian. Lagipula dia tidak tahu cara menyalakan api di kompor atau di oven. Tiba-tiba dia melihat kucingnya menjilati isi adonannya dan secara reflek mendorong si kucing agar tidak memakan adonan itu.

Si kucing terlempar, membawa serta beberapa butir telur mentah yang ada di meja. Dengan cemas ia berusaha membersihkan telur yang pecah itu, tetapi justru terpeleset karena licinnya lantai yang kini dipenuhi dengan tepung, membuat pakaian tidurnya putih dan lengket. Dan saat itu jugalah dia melihat papa berdiri di dekat pintu. Air mata akhirnya berjatuhan di pipi Brandon. Yang ingin dia lakukan adalah berbuat baik, tetapi justru kekacauan yang luar biasa yang ia buat. Kini ia hanya dapat pasrah menantikan omelan, jeweran atau mungkin malah pukulan. Tetapi papa hanya memandang dia. Lalu berjalan melewati semua kotoran yang ia buat, mengangkat dan menggendong anaknya yang kini sedang menangis sehingga baju tidur papa ikut menjadi kotor.

Papa memeluk dan mencium Brandon. Begitulah Tuhan berperkara dengan kita. Kita ingin berbuat sesuatu yang baik, tetapi malah kekacauan yang kita hasilkan. Pernikahan menjadi kacau, sahabat karib bertengkar, kita tidak tahan dengan keadaan di tempat kerja, kesehatan kita memburuk. Semua ini terjadi justru karena kita ingin berbuat yang baik. Kadang kala yang tersisa hanya tangisan karena tidak ada lagi yang dapat kita lakukan. Di situlah saatnya kita menerima kasih dan pelukan Tuhan.

Bila anda merasakan kasih Tuhan mengetuk di pintu hati anda hari ini, jangan menolakNya.
Terima kasih Bapa untuk hari ini, terima kasih untuk kasihMu.

Selasa, 04 Oktober 2011

MENGAPA??


Seorang pria bertanya pada seorang wanita tentang cinta dan harapan.
Pria berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia dan wanita berkata ingin menjadi matahari. Pria tidak mengerti kenapa wanita ingin jadi matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga. Pria berkata ingin menjadi rembulan dan wanita berkata ingin tetap menjadi matahari. Pria semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu, tetapi wanita ingin tetap jadi matahari.  Pria berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari dan wanita berkata ia akan selalu menjadi matahari.
Pria tersenyum pahit dan kecewa. Pria sudah berubah 3x namun wanita tetap keras kepala ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama pria. Maka pria pun pergi dan tak pernah lagi kembali tanpa pernah tahu alasan kenapa wanita tetap menjadi matahari.
Wanita merenung sendiri dan menatap matahari.

Saat pria jadi bunga, wanita ingin menjadi matahari agar bunga dapat terus hidup. Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga. Ini disebut kasih yaitu memberi tanpa pamrih.

Saat pria jadi bulan, wanita tetap menjadi matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi.  Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat kepada matahari. Matahari rela memberikan cahaya nya untuk bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan, dilupakan  jasanya dan kehilangan kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut. Ini disebut dengan Pengorbanan,  menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat pria jadi Phoenix yang dapat terbang tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, wanita tetap selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya. Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh, namun matahari akan selalu menyimpan cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix. Matahari selalu ada untuk Phoenix kapan pun ia mau kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain Phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cinta nya. Ini disebut dengan Kesetiaan, walaupun ditinggal pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan mau memaafkan.

Wanita tidak pernah menyesal menjadi matahari bagi pria.

Rindu padamu


Rindu padamu, sesakkan jiwa,,
terengah aku mencari asa, karena kenang akan kau penuhi jiwaku, menekan dalam, teramat dalam,,
rindu padamu, bangkitkan lagi kenangan pahit dan manis, kala kita masih bersama, ada lembut bisikmu, di sela jiwa, ada helaan napasmu di sela bayu yang mengalir, ada gemersik halus kulitmu,,
sela-sela deburan ombak, ada tajam matamu di kercik air, ada sepenggal jiwamu di kelamnya kalbuku..

Rindu padamu, padamkan lagi emosi amarah menjulang angkasa, alirkan sejuk di hidup.

Minggu, 02 Oktober 2011

“KUCARI BELAHAN JIWAKU”.


Kucari belahan jiwaku,
Diamku, dalam tawaku, dalam bangunku, dalam lelapku, dalam mimpiku, dalam anganku, dalam kenangku...

Kucari belahan jiwaku,
Kelubuk samudra, keujung cakrawala, kebintang terjauh,

Kucari belahan jiwaku,
Dalam hangay mentari, dalam dingin rembulan,

Lkucari belahan jiwaku,
Dalam keriuhan yang memenuhkan, dalam sepi yang menyesak,

Dan ketika ketemukan kau,
Kau telah berlalu dan tinggalkan tetes perih lara di hati, tinggalkan sesal sepenuh jiwa.