Minggu, 22 September 2013

Rumah gelap.

Sial, aku tak mau lagi melihatnya!
Tiap ruang pada rumah itu.
Hanya menyakitkan.

Apapun yang digantung disana,
entah mawar, melati, bakung, lukisan, senyum, matahari, atau hari,
semua terlihat menjerit.
Sesekali diam lalu melolong lebih kencang.

Rasa memang tumbuh,
yang merah menjadi hitam, yang hitam menjadi geram.
Yah, aku takkan pernah suka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar