Sabtu, 31 Agustus 2013

Mengejarmu.



Aku ingin mengejarmu,
hingga puncak tertinggi rindu ini.
Bersama desiran sendu yang mengusik hati.

Bagaimana debaran detak jantungku yang berdiskusi sengit dengan waktu.
Menawar rentangan jarak tuk bisa dibelah.

Dengan rintik panas yang meleleh dari awan diatas sana,
aku melihatmu kaku menanti dalam dimensimu sendiri.

Reinkarnasi rindu cepat lahir berkali-kali.
Lari, lari, lari, dan lari. Jatuh!

Di sudut bibir malam, aku menepi.

Kamis, 29 Agustus 2013

Tak Henti



Cat putih yang tumpah diatas Anyelirku.
Yang memudarkan warnanya menjadi Merah muda. Dengan makna dan arti yang berbeda.

lumpuhkanlah ingatanku, hapuskan tentang dia. Hapuskan memoryku tentangnya”
Cih, tak semudah itu.

Namun kasih, seperti kapas-kapas ringan yang mengambang di langit jingga,
begitu kenangmu yang melekat pada langit kepalaku.
Kisah kita adalah sepersekian detik yang tak terganti.

Sebuah pohon rindang yang tumbuh diatas bangkai pohon lainnya.
dan kamu rela.

Wangi yang selalu ikuti langkahku,
yang terkunci dalam botol parfum milikmu.

Setelah sekian lama.

Senin, 26 Agustus 2013

Perangkap.

Aku adalah sukma yang terperangkap.
adalah sukma di sudut ruang.
sukma yang tertawa dan menangis di bawah meja.
yang menyembunyikan mimpinya dalam putih Hvs.
sukma yang menangkap kenyataan dan menyublimasikannya ke dalam mimpi.
Sukma yang mencari tubuh yang tepat.

apa ini tubuh yang harusnya aku hidupi?
Lalu, mengapa matahari terlihat jingga?
birukah langit diatas sana?
tempatku berlari-lari. Lari dari pijakkan dinginnya bumi.

Jika ini tubuh yang benar, mengapa ia tak hangatkan jiwa?
Tubuh ini adalah daun yang jatuh dalam kolam,
terbawa air dan tertambat di tepi.

Jika ini tubuhku,
biarkan aku merambati tiap senti kulitku, mengenal, dan mendetakkan jantung yang telah berhenti.
Ijinkan aku hidup di Bumi.

Kubangan waktu.

Bisakah aku mengusir waktu?
melompati sedikit dari bagiannya. sedikit saja.
berada disini hanya buat belukar semakin kuat.
dengan padamnya mata dan geramnya sukma.
Menitikkan butiran rasa yang hanya terungkap dengan satu cara.

Aku hanya ingin melompati satu bagian.
apa itupun tak bisa?
ruang yang terlalu sesak dengan pergulatan.
dengan tetesan darah yang belum berhenti berteriak.
memenuhi hasrat jahat yang gerogoti harapan.

Hanya bawa aku pulang!
atau loncati waktu 3 bulan kedepan.
Picis.

To the Past.



Kamu terus mengambang di kepala. Berayun-ayun dalam lamunan,
merajut ingatan menjadi untaian cerita roman.

Apa terikat? Pada jari kelingking kita.
sehingga ibu jari cemburu, jari telunjuk mengamuk,
jari tengah mengangkuh, dan jari manis terisak.
Mengapa begitu?
"Mengertilah, ini takdir si lemah yang kecil.
Bahwa yang percaya padanya hanya Benang Merah."

Jumat, 23 Agustus 2013

Dona Dona

On a wagon bound for market
There's a calf with a mournful eye.
High above him there's a swallow
Winging swiftly through the sky.
How the winds are laughing
They laugh with all their might
Laugh and laugh the whole day through
And half the summer's night.
Dona, dona, dona, dona,
Dona, dona, dona, do,
Dona, dona, dona, dona,
Dona, dona, dona, do.
"Stop complaining," said the farmer,
"Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with
Like the swallow so proud and free?"
How the winds are laughing ...
Calves are easily bound and slaughtered
Never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
Like the swallow has learned to fly.

Jangan sungkan Berteman.

Jangan ragu untuk berteman.
mungkin dengan bisa melihat keindahan yang sama, (siapa tau) menjadikan kita dapat saling mengerti.
Hanya saja dalam posisi, kapasitas, dan status yang berbeda.
Mampirlah jika sempat, tinggalkan pesan dalam kotak posku.
atau, jika kau ragu, beriku sandi untuk mendekat.
Hanya jika kau ingin berbicara atau berdiskusi denganku.

Jangan ragu untuk berteman.
sayangnya aku tau yang kau harap tak aku ketahui.
mungkin ini anugerah Tuhan bahwa aku kurang lebih mirip bunglon atau cacing. hahaha
Atau ini anugerah Tuhan bahwa aku selalu saja tidak sengaja.
Entahlah.
Dibanding mengintip lewat jendela, bukankah lebih baik masuk lewat pintu depan?
aku akan senang menjamu jika kau ingin berkunjung dan menyampaikan sesuatu.

Jangan sungkan untuk berteman.

Kamis, 22 Agustus 2013

Tentang Rindu



Sesaat tadi, aku membongkar cara pada lipatan otak.
memikirkan bagaimana agar dapat kau terima paket rinduku yang masih sehat.
Dibalik gigil, meriang, atau petir yang terus menyambar di dalam perutku ini,
hanya rindu yang tak bisa kutahan terlalu lama.

Kasih, ku titipkan angan lewat sang bayu tadi,
Terimalah surat kecilku yang penuh dengan kamu.
Lagi-lagi, tentang Rindu.

Senin, 19 Agustus 2013

Monoton



Sayang, aku tau kau bosan.
telah banyak kata yang kuulang dalam layar handphonemu.
Kau pura-pura menyimak kan?
menangkap tiap rasa yang numpang lewat.
mengurungnya bersama banyak huruf dan dikirimkan padaku.
Ayolah sayang, jangan menggelitik.
Aku tau yang kau simpan dibalik baju itu bukanlah rindu.
_________________________________________________
Ini yang saya maksud dengan "Tidak butuh kenyataan untuk menulis".
Tulisan ini bertolakbelakang dengan apa yang saya alami & rasakan. Terima kasih :)

Mabuk Rembulan



Sepertinya sudah terlalu banyak celotehku pada malam.
apa kau bosan menampung sendawaku?
aku tidak mau bertanggungjawab jika kau ikutan mabuk. 
Bulanmu, bagian dari ruangmu itu, ia yang terlalu menggoda untuk diteguk.
tenang saja, aku menyisakan 3 tegukkan untukmu. 1 tegukkan saja takkan buatmu teler sepertiku.

Wahai malamku sayang, jangan memelukku terlalu kencang.
Sebentar lagi pagi akan datang, dan aku harus berganti pakaian.
aku harus cantik dan segar.
 
Maka malam, biarkan aku tidur dalam pangkuanmu sebentar. 
Walau saat kubangun nanti, akan kudapati kau yang sudah tiada disini.
ahh Malamku sayang, ini kuberi secangkir bulan untukmu.
sebagai kenang-kenangan dariku.

02:22 aug 19 ‘13